* Lebih baik mencuci batik dengan menggunakan shampo rambut (terutama untuk batik berbahan sutera). Sebelumnya, larutkan dulu shampo hingga tak ada lagi bagian yang mengental, setelah itu baru pakaian batik dicelupkan. Atau bisa juga menggunakan sabun pencuci khusus untuk pakaian batik yang dijual di pasaran.
* Pada saat mencuci batik jangan digosok-gosok terlalu keras. Kalau batik tidak kotor cukup dicuci dengan air hangat. Sedangkan, kalau kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau bila kotor sekali, seperti terkena buangan knalpot, noda bisa dihilangkan dengan jeruk nipis dengan mengusapkan sabun atau jeruk nipis pada bagian yang kotor.
* Kain batik sutera jangan dicuci dengan menggunakan mesin cuci.
* Sebaiknya Anda juga tidak menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung, jemur di tempat yang teduh.
* Tak perlu memeras terlalu keras sebelum menjemurnya. Namun, pada saat menjemur, bagian tepi kain agak ditarik pelan-pelan supaya serat yang terlipat kembali seperti semula
* Sebaiknya hindari penyeterikaan. Kalau batik terlalu kusut, semprotkan air di atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik, baru diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditempatkan di atas kain batik. Atau bisa juga dengan penyetrikaan dibalik, jadi kain bagian dalam yang disetrika.* Anda sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung pada batik berbahan sutera.
* Disarankan untuk menyimpan batik tradisional maupun batik modern dalam plastik agar tidak dimakan ngengat. Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak batik. Sebaiknya, almari tempat menyimpan batik tradisional / batik modern tersebut diberi merica yang dibungkus dengan tisu untuk mengusir ngengat. Alternatif lain disimpan dengan menggunakan akar wangi. (Disarikan dari berbagai sumber. (ALF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar